fbpx

Buku Favorit

Buku favorit

Di dekat rumah saya ada sebuah toko buku yang besar. Toko ini memiliki interior yang indah dan koleksi buku yang lengkap. Bukan hanya menjual buku, toko ini juga secara berkala menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan membaca buku. Salah satu kegiatannya adalah pertemuan dengan pengarang buku best seller.

Diadakan di lobby utama, pertemuan ini biasanya diisi dengan acara tanya jawab dan pemberian tanda tangan si pengarang di buku yang dibeli penggemarnya. Bagi para penggemar, bisa bertemu langsung dengan pengarang buku favorit mereka adalah kesempatan yang sangat berharga! Apalagi bila mereka sempat bertukar kata.

Penggemar ini akan datang dengan membawa buku favoritnya untuk ditandatangani oleh si pengarang. Karena itu adalah buku kesukaannya, dia pasti sudah membaca seluruh isinya, bahkan bisa berulang-ulang dibaca sampai selesai! Dan kalau sang pengarang menulis lebih dari satu buku, penggemarnya akan dengan antusias membeli buku-buku yang lain juga.

Apabila kita memiliki tokoh idola, umumnya kita ingin mengetahui banyak hal tentang mereka. Entah tokoh itu adalah seorang penyanyi, aktor, ataupun pemimpin negara, kita akan merasa tertarik untuk menikmati semua karya mereka dan mencari informasi sebanyak mungkin tentang mereka. Dan bila suatu hari kita mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dan berbincang dengan mereka, pastilah kita ingin menunjukkan betapa kita tahu banyak tentang tokoh idola ini dan karya-karyanya.

Saya membayangkan kalau kita bertemu Tuhan di Surga nanti, akan ada kesempatan untuk kita berbincang-bincang dengan Dia. Hal-hal apakah yang akan kita katakan kepada Tuhan bila kita bertemu dengan-Nya? Bisakah kita menunjukkan kepada-Nya bahwa kita mencintai Dia dan mengenal Dia?

apa jawabanmu tentang buku favorit

Dan bila Dia bertanya, sudahkah kamu membaca Firman-Ku? Apakah kamu menikmati Firman-Ku selama kamu di dunia? Apa pendapatmu tentang Buku-Ku? Apa jawaban kita?

Membaca Firman Tuhan sebagai tanda cinta

Sama seperti seseorang yang sedang jatuh cinta dan ingin menyampaikan isi hatinya kepada kekasihnya, Allah menggunakan Alkitab sebagai Firman Tuhan seperti surat cinta untuk kita. Di dalam Alkitab Allah menyampaikan isi hati-Nya, keinginan-Nya, kerinduan-Nya, kesetiaan-Nya, janji-janji-Nya dan kehendak-Nya kepada kita.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yohanes 3:16 (TB)

Di dalam Firman-Nya inilah Ia menyampaikan rasa kasih yang begitu besar kepada kita. Bagaimanakah kita bisa berkata kepada pasangan kita: aku mengasihi kamu sepenuh hati, tapi maaf aku tidak sempat membaca surat-surat yang kamu kirimkan? Sama seperti itu, adalah wajar bila kita mewujudkan kasih kita kepada Tuhan dengan giat menggali Firman-Nya, untuk mengetahui apa saja yang Ia ingin sampaikan kepada kita.

Firman Tuhan sebagai sarana komunikasi

Kita manusia sering sekali ingin tahu apa kehendak Tuhan di dalam hidup kita. Kita ingin bisa mendengarkan suara yang agung bergema di tengah malam untuk menyatakan kepada kita apa yang harus kita lakukan. Atau kita menunggu mimpi dan penglihatan bahkan mencari hamba Tuhan dan orang bijaksana untuk mencari tahu kehendak Tuhan.

Tetapi justru Firman Tuhan yang sudah nyata di dalam bentuk fisik: Buku Tuhan atau Alkitab sering kita indahkan. Padahal justru inilah cara pertama dan cara utama untuk mendengarkan suara Tuhan dan mengetahui kehendak-Nya di dalam kehidupan kita.

Ada sebuah kutipan dari Our Daily Bread yang berkata: Allah berbicara kepada orang-orang yang mengambil waktu untuk mendengar, dan Ia mendengarkan suara orang-orang yang mengambil waktu untuk berdoa. 

Mendengarkan Firman Tuhan bisa kita lakukan melalui mendengarkan khotbah dari Pendeta atau penginjil terkenal atau lewat membaca buku-buku. Tapi mendengarkan langsung Firman-Nya, selama kita masih ada di dalam dunia hanya ada satu caranya yaitu melalui membaca Alkitab.

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

2 Timotius 3:16-17 (TB)

Allah berbicara kepada kita melalui Alkitab. Bila kita ingin mendengar suara-Nya: bacalah Firman-Nya!

Firman Tuhan adalah pemberi kehidupan

Tuhan Yesus berkata bahwa manusia membutuhkan Firman Tuhan setiap hari supaya mereka dapat tetap hidup.

Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Matius 4:4 (TB)

Di sini kita melihat betapa pentingnya SETIAP kata yang dicatat di dalam Alkitab. Tidak ada perkataan Allah di dalam Alkitab yang tertulis dan tidak ada gunanya bagi kehidupan kita. Setiap kata yang dituliskan di dalam Alkitab, diinspirasi oleh Allah untuk memimpin kita menjalani kehidupan yang benar, untuk menuju kehidupan yang kekal.

Mungkin Sahabat bertanya, bukankah ada banyak orang yang tidak pernah membaca Firman Tuhan tapi toh mereka hidup juga, dan baik-baik saja? Saya sendiri percaya di sini ‘hidup’ itu bukan sekedar fisik kita yang masih bernyawa, tetapi ‘hidup’ di mana roh kita bisa bersatu, bisa berjalan bersama Roh Allah. Karena meskipun kita masih hidup di dunia ini, bila kita terpisah dari Allah karena dosa, kita sebenarnya sedang mati secara rohani.

Di situlah kita membutuhkan Firman-Nya sebagai makanan bagi kehidupan roh kita. Di situlah kita butuh untuk dibimbing oleh-Nya, setiap hari. Sama seperti tubuh ini butuh makan nasi (kita orang Indonesia nggak bisa ya makan roti saja setiap hari), roh kita membutuhkan Firman yang Hidup setiap hari sebagai sumber energi.

Selagi mungkin, gunakanlah kesempatan

Tidak semua orang memiliki akses kepada Alkitab secara bebas dan merdeka. Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mempelajari Firman Tuhan secara mendalam. Mungkin karena keterbatasan fisik, atau kekurangan pengetahuan mereka belum bisa leluasa membaca Alkitab sebanyak-banyaknya.

Tetapi ini adalah panggilan bagi kita, orang-orang yang sudah dianugerahi TUhan kemampuan untuk membaca, merenungkan, menyelidiki dan mempelajari Firman. Ini adalah kesempatan untuk sebanyak mungkin mengambil sari kehidupan dari Firman yang hidup ini, untuk kemudian kita bagikan kepada orang-orang di sekitar kita.

Tentu saja, ‘banyak atau tuntas membaca Alkitab’ bukanlah syarat untuk bisa masuk surga. Saya percaya cinta Allah kepada kita jauh lebih besar dari syarat dan formalitas bahwa kita sudah begitu atau sudah selesai begini. Kasih-Nya pada kita diberikan-Nya tanpa syarat.

Tetapi kita bisa meng-amini Kasih-Nya, dengan cara selalu rindu untuk mengetahui Dia, untuk mengenal Dia, untuk mendengar suara-Nya, melalui membaca Firman-Nya. Mari kita rajin untuk membaca Alkitab, karena Firman Tuhan adalah terang bagi kehidupan kita. Amin.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.