“Kepada Bapak Rudi yang terhormat, waktu dan tempat kami persilakan.”
“Selamat pagi para hadirin yang terhormat. Terimakasih atas kesempatan yang sudah diberikan kepada saya untuk memberikan presentasi di dalam seminar hari ini…”
Hallo sahabat Pelita Terang, pasti pernah mendengar kalimat seperti di atas kan? Kalimat yang sering kita dengar, tapi jarang kita renungkan. Mengapa bila kita mendapat kesempatan untuk tampil di depan, pihak penyelenggara akan memberikan kepada kita “waktu dan tempat”?
Apakah arti waktu dan tempat di dalam kalimat yang sering kita dengar ini?
Waktu sebagai modal atau kekayaan
Kekayaan sering diidentikan dengan harta benda: materi dan uang. Berapa jumlah uang yang tersimpan di bank atau berapa banyak properti yang kita miliki. Cara berpikir demikian bisa membuat kita kecil hati saat menyadari kita tidak kaya secara materi.
Jumlah materi yang terbatas sering memberi definisi dan batas pada kesempatan yang kita miliki. Kesempatan untuk maju dan berkembang dan menjadi lebih baik, bahkan kesempatan untuk melayani Tuhan, sering terhambat oleh pikiran “saya belum cukup secara materi”.
Tetapi tahukah Sahabat, kalau lebih daripada berapa materi yang kita punya, salah satu anugerah terpenting yang diberikan Tuhan sebagai modal bagi kita telah diberikan oleh-Nya di dalam bentuk waktu dan ruang?
Hidup adalah waktu yang diberikan oleh Tuhan
Your time is your property, your space is your property. Properti berupa waktu menentukan eksistensi, keberadaan kita di dunia ini. Kita bisa punya apa saja di dalam dunia ini, tetapi bila kita tidak memiliki waktu lagi, bila Tuhan tidak memperpanjang usia kita lagi, apakah artinya?
Ada banyak cerita tentang orang-orang yang berusaha untuk hidup lebih panjang. Mereka melakukan usaha mulai dari pendekatan alami seperti pola hidup sehat, makanan bergizi dan olahraga yang cukup sampai jenis usaha yang ekstrim: ruang oksigen murni, transfusi darah, membekukan tubuh, dan sebagainya. Tetapi Pandemi Corona membawa kita semua kepada kenyataan kalau hidup ini singkat, dan bisa berakhir kapan saja tanpa bisa kita antisipasi.
Waktu yang Tuhan berikan tidaklah tidak terbatas. Waktu itulah aset yang paling berharga yang bisa kita gunakan untuk memenuhi tujuan hidup kita: kita diciptakan Tuhan untuk menjadi berkat bagi bumi dan bagi sesama, dan untuk memuliakan nama-Nya.
Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu? Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Mazmur 90:10-12 (TB)
Tempat sebagai modal atau kekayaan
Seorang pegawai negeri mendapat penugasan dari negara secara spesifik di daerah mana dia akan bertugas. Ada dokter yang diutus untuk pergi ke sebuah daerah di Sumatera, atau seorang hakim yang bertugas di pelosok pulau Jawa. Mereka diutus sebagai wakil negara untuk melayani para penduduk di tempat tersebut.
Sama seperti itu, di mana kita sekarang ditempatkan oleh Tuhan bukanlah sebuah kebetulan. Di manapun Sahabat berada, di kota apa, di pulau apa, di tengah orang yang bagaimana, itu semua adalah rencana khusus Tuhan bagi kita.
Pada waktu Nabi Yeremia dipanggil, dia mengalami percakapan dengan Tuhan:
"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Yeremia 1:5-7 (TB)
Kita mungkin tidak dipanggil untuk menjadi seorang nabi besar seperti Yeremia. Tetapi sama seperti Yeremia – meskipun dengan porsi berbeda – kita dipanggil Tuhan untuk melayani Dia. Untuk melakukan perintah-Nya, untuk menyatakan kasih dan kebenaran Tuhan bagi orang-orang yang ada di sekitar kita.
Ratu Ester di dalam kitab Ester juga diingatkan oleh Mordekhai, bahwa posisinya sebagai ratu di Kerajaan Persia bukanlah kebetulan. Tetapi sudah ditentukan Tuhan untuk bisa dipakai oleh-Nya menyelamatkan bangsa Yahudi.
maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu." Ester 4:13-14 (TB)
Menggunakan modal waktu dan tempat untuk pekerjaan Tuhan
Property of space: kemungkinan kita tinggal dan menjelajah di sebuah tempat adalah sebuah properti, sebuah kesempatan yang harus digunakan. Ada yang diberikan Tuhan properti tempat/space yang sangat terbatas: mereka tidak pernah meninggalkan tempat kelahirannya, tinggal di kota yang sama sejak kecil sampai dewasa, bergaul dengan orang-orang yang sama.
Tetapi ada juga orang yang dengan limit yang lebih besar, bisa tinggal di berbagai kota bahkan di berbagai negara, menjelajah wilayah yang lebih besar dari orang lain. Bertemu dengan lebih banyak orang lagi.
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Kisah Para Rasul 17:26-27 (TB)
Kisah Para Rasul menjelaskan: Tuhan telah menentukan musim (waktu), dan menentukan batas-batas kediaman (tempat) bagi kita. Tujuannya supaya kita mencari Dia dan menemukan Dia. Kita berada di mana kita berada sekarang ini merupakan rahasia dan rencana Tuhan untuk hidup kita. Tempat dan waktu di mana kita diletakkan sekarang adalah wadah bagi kita untuk menemukan Dia.
Justru di tempat dan waktu yang sekarang ini lah, yang sifatnya sangat unik karena tidak ada satu orang pun yang punya penempatan yang persis sama – kita berkesempatan untuk menyentuh hidup orang yang berbeda-beda. Di tempat saya tinggal, Tuhan bisa memakai saya menjadi saluran berkat bagi si A, B, dan C. Mungkin di sekitar tempat Sahabat tinggal ada si E, F, dan G, yang punya kebutuhan berbeda yang juga diijinkan Tuhan ada di situ supaya Dia bisa menggunakan Anda untuk menjangkau hidup mereka.
Begitu pula dengan waktu yang kita punya sekarang, properti waktu di dalam hidup – berapa panjang dan pendek umur yang diberikan TUhan kepada kita, dan bagaimana kita menggunakannya? Apakah kita menggunakan waktu yang kita punya untuk kepentingan, kesenangan, kemauan diri kita sendiri? Atau kita memakai waktu kita untuk hal-hal yang mulia, bersifat kekal, dan berguna bagi orang lain?
Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. Yohanes 9:4 (TB)
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Efesus 5:15-17 (TB)
Waktu dan tempat adalah modal, tetapi bukan milik kita
Abraham Kuyper, seorang teolog dari Belanda di awal tahun 1900an berkata: Tidak ada satu inci persegi pun di seluruh wilayah keberadaan manusia di mana Kristus yang Berdaulat atas semua, tidak berseru: Milik-Ku!
Semua hal yang kita miliki, baik itu waktu (umur) yang kita punya, tempat dan lingkungan di mana kita ditempatkan oleh Tuhan, kesehatan, kepintaran, harta benda – semua itu adalah milik Tuhan. Semua hal itu bukanlah tujuan akhir dari kehidupan kita, melainkan alat atau wadah di mana melalui properti itu kita bisa melakukan kehendak Tuhan.
Marilah kita bersama-sama merenungkan hal ini dan dengan giat memakai semua hal yang Tuhan berikan kepada kita untuk kemuliaan Nama-Nya. Amin.
Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Roma 13:11-12 (TB)